Thursday, April 26, 2012

Kristen dan Kebudayaan (Markus 7 : 7 - 9)


Markus 7 : 7 - 9 
7. "Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
8. "Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
9. "Yesus berkata pula kepada mereka : "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.""

Pernahkah anda merasa bingung ketika anda dihadapkan pada suatu pilihan antara melakukan perintah Allah dengan melakukan kebaikan menurut adat istiadat ? Sudah tahukah anda pilihan mana yang paling terbaik ? Tentu saja saya akan memilih untuk melakukan perintah Allah sebab perintah Allah jauh lebih besar daripada budaya manapun.

Tetapi yang menjadi permasalahan adalah pengucilan terhadap diri kita sendiri jika kita memilih untuk melakukan kehendak Tuhan. Manusia di dunia gelap ini masih banyak yang buta akan kebenaran sejati yaitu yang berasal dari Tuhan sendiri. Ada sebagian yang masih belum percaya kepada Tuhan. Adapula yang sudah tahu mengenai kristus namun tidak mempunyai hati untuk menerapkannya atau mempercayainya sebagai sumber segalanya. Jangan heran ketika anda melakukan apa yang anda harus perbuat sebagai anak Tuhan dikucilkan oleh orang sekitar yang berpandangan bahwa kehendak Tuhan itu salah dan tabuh.

Saya akan memberi sebuah contoh modern khususnya bagi pergaulan anak muda zaman sekarang. Contoh dibawah ini sangat sederhana dan andapun pasti sudah pernah melihatnya.
Seorang anak muda yang taat beribadah setiap minggu mempunyai seorang teman yang dikasihinya. Walau sahabatnya itu adalah seorang perokok dan pegaul bebas, Si anak muda yang taat ini berusaha untuk menuntunnya ke jalan yang benar. Mereka berdua sangat dekat sebagai teman walau secara pengetahuan iman, mereka beda jauh. Tetapi pada suatu kali, si sahabat ini mengajak si anak muda yang taat ini untuk pergi ke club malam untuk bersenang - senang sambil bermabuk - mabukan. Dengan akal sehat, si anak muda yang taat menolak ajakan tersebut. Pada kemudian hari, si sahabat mulai menjauh dari si anak muda yang taat karena dipikirnya temannya ini tidak menyenangkan dan membosankan. Andai saja si anak muda yang taat ini menerima ajakan si sahabat waktu itu, mungkin saja persahabatan mereka semakin erat atau dekat dan si sahabat tidak akan menjauhi diri dari si anak muda yang taat itu. Si anak mudapun kehilangan seorang sahabat yang dekat dengannya oleh sebab ia memilih untuk menaati perintah Tuhan daripada tren kebudayaan zaman sekarang.

Dari contoh di atas, anda bisa lihat bahwa kadang setiap kita memilih untuk melaksanakan perintah Tuhan dibandingkan budaya sekitar selalu diikuti dengan pengucilan terhadap diri sendiri. Tetapi sebenarnya apa yang dilakukan anak muda itu benar dihadapan Tuhan tapi dengan pilihan yang dia pilih membawanya kepada suatu kesepian. Inilah yang sering menjadi masalah orang kristen zaman sekarang. Dan hal ini juga kadang membutakan orang - orang kristen untuk memilih jalan yang salah oleh karena frustasi.

Walapun begitu, ada hal yang harus anda ingat bahwa siapapun yang taat akan perintah-Nya akan diberkati oleh karena pilihan hidupnya. Di Alkitab mengatakan bahwa siapapun yang taat kepada Tuhan maka Tuhan akan berbelas kasihan kepada mereka dan memberkati mereka dari segala kepurukan. Jadi buat apa anda takut kalau Tuhan yang berada disamping anda ?

Memang kedengarannya sangat sederhana dan sudah sering di dengar hingga bosan. Tetapi jika anda percayai atau imani firman tersebut, anda dapat merasakannya perlahan - lahan hingga firman tersebut terbukti nyata. Disitulah kemenangan kita terjadi dan juga berguna sebagai bekal pengalaman ditantangan selanjutnya dalam hidup anda.

Mengenai dampak dari memilih dari hal duniawi, kelihatannya sangat menyenangkan dan berakhir baik tetapi ingat, alkitab juga berkata bahwa siapapun yang mengabaikan perintah Tuhan bakal dijatuhkan. Apa untungnya jika kita hanya memperoleh kesenangan sesaat jika cepat lambat kita akan menanggung perbuatan kita ?

Daripada bersenang - senang dahulu lalu menderita lebih panjang, mending kita memilih untuk menderita sesaat namun bahagia lebih lama oleh sukacita dari Tuhan.

No comments:

Post a Comment