2 Tesalonika 1 : 7 (Versi Paralel)
"Dan kepadamu yang sekarang ini menderita--begitu juga kepada kami--Allah akan memberikan kelegaan pada hari Tuhan Yesus turun dari surga dan menampakkan diri-Nya dengan malaikat-malaikat-Nya yang perkasa "
Terus terang saja, banyak pendeta sekitar atau pengkhotbah selalu menyatakan kalau pintu surga dapat dimasuki jika kita menaruh iman kepada Tuhan dan hidup atas perintah-Nya. Memang benar apa yang mereka katakan tetapi kayak bagaimanakah itu iman dan hidup berdasarkan ajaran Tuhan ? mungkin tidak usah dipertanyakan lagi. Sebenarnya kita sudah tahu ada dua kunci utama untuk masuk kedalam kerajaan surga. Tetapi yang paling benar bahwa sebenarnya terdapat tiga kunci utama untuk memasuki pintu surga. Saya akan menyebutkan ulang ketiga kunci tersebut termasuk yang ketiga :
1. IMAN.
2. HIDUP DALAM PERINTAH-NYA.
3. MENDERITA.
Lho ? kenapa menderita ? bukannya menderita tidak seharusnya termasuk dalam kehidupan kristen sebab Tuhan selalu memberikan yang terbaik kepada anak - anak-Nya ? Iya betul Tuhan selalu memberikan yang terbaik buat kita tetapi senang - senang dan hidup penuh dengan iman tidaklah cukup dalam kehidupan kristiani.
Tuhan sebenarnya menginginkan kita manusia agar menjadi cerdas dalam pengontrolan diri atau emosi. Ingat, yang saya maksud disini bukanlah sifat kita terhadap orang sekitar kita lewat bagaimana kita menanggapi orang yang menyakiti perasaan kita. Tetapi apa yang saya maksud disini ialah KONSISTENSI seseorang untuk tetap berpegang teguh terhadap firman-Nya.
Tidakkah anda rasa bahwa setiap anda melakukan penyembahan kepada Tuhan kadang membawa suatu kesialan terhadap diri anda sendiri ? Seperti "Aku ditinggalkan teman - temanku oleh karena saya sering melakukan ibadah dan menyampingkan waktuku bersama teman - temanku". Saya beri tahu, sebenarnya itu bukanlah kesialan tetapi sebuah UJIAN. Tuhan sedang menguji iman saudara sekalian terhadap-Nya. Karena itu, kita dapat mengatakan kalau iman merupakan kunci untuk pintu surga.
Nah sekarang hal yang kedua dari kasus sebelumnya yaitu HIDUP DALAM PERINTAH-NYA. Sudah tidak usah dikatakan lagi bahwa contoh yang tadi di atas memperlihatkan kita bahwa melakukan apa yang diperintahkan-Nya penting bagi kita untuk dilakukan setiap hari walau itu harus mengorbankan kepentingan kita sendiri. kunci yang kedua ini sangat erat dengan yang sebelumnya tetapi kedua kunci tersebut lebih erat kaitannya lagi dengan kunci yang ketiga yaitu MENDERITA.
Mengapa harus MENDERITA ? alasannya karena dengan melalui penderitaan, kita dapat banyak belajar banyak hal mengenai mana yang benar dan mana yang salah. Tidak hanya itu saja, melalui PENDERITAAN, kita dibentuk perlahan - lahan menjadi orang yang lebih bijaksana. Ingat, IMAN terbentuk dari sebuah pemikiran dan pengetahuan yang benar akan kebenaran secara menyeluruh. Tentu saja arti dari menyeluruh di sini adalah segala sesuatu yang ada termasuk PENDERITAAN. Kita sebenarnya tidak dapat masuk ke pintu surga dengan pemikiran yang salah dan bodoh seperti kebanyakan orang yang tidak percaya kepada-Nya. Tetapi kita bisa masuk jika kita memiliki pengetahuan akan kebenaran secara menyeluruh termasuk MENDERITA. Terus pengetahuan macam apakah yang di dapat lewat penderitaan ?
Pengetahuan yang akan diperoleh yaitu pengetahuan untuk tetap berpegang teguh terhadap terhadap Tuhan atau KONSISTENSI terhadap Tuhan. Percuma jika anda rajin beribadah pada hari minggu tetapi kelakuan anda tidak mencerminkan anak Tuhan jika masalah keuangan muncul dan anda memulai menjadi marah hingga berbuat curang untuk mendapatkan apa yang anda inginkan.
Kita diajar oleh Tuhan untuk menjadi kuat. Orang yang lemah tidak akan masuk ke pintu surga sebab mereka tidak memiliki pengetahuan akan berpegang teguh kepada Tuhan. Terus terang saja, Saya lebih mengatakan seorang remaja perempuan yang tetap taat walau disiksa oleh orang tuanya lebih kuat daripada seorang pria berotot yang melawan untuk kepentingan diri sendiri. Kuat berarti berpegan teguh kepada firman-Nya. Lemah berarti penuh dengan keraguan, tidak percaya, dan tidak melakukan firman Tuhan.
No comments:
Post a Comment